Perawatan murai batu borneo bakalan agar cepat bunyi - Majalah Burung

Header Menu

Perawatan murai batu borneo bakalan agar cepat bunyi

Penampilan burung murai batu asal Kalimantan atau murai borneo tidak jauh beda dengan burung murai batu asal daerah lainnya. Namun perbedaan yang bisa mencirikan hanyalah pada betuk ekornya, di mana bulu ekor murai borneo ini cenderung kaku. 

bakalan



Ciri khas yang bisa dilihat pada burung murai batu borneo adalah ketika berbunyi. Saat diadukan dengan murai batu lainnya, murai batu borneo akan berbunyi sambil mengangguk-anggukan kepalanya seperti "memacul", begitu juga bulu-bulu di bagian dadanya akan digembungkan (mengembang). Itu sebabnya, murai batu borneo sering disebut murai gembung.

Murai batu borneo sebagian besar dijual dalam kondisi masih bakalan dan hasil tangkapan hutan. Jika ingin merawatnya, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah:
  • Melatih burung mau makan voer
  • Melatih jinak agar tidak ketakutan dengan manusia
  • Melatih agar rajin bunyi

Saat akan membeli murai batu borneo di pasaran, pastikan burung yang akan dipilih itu berjenis kelamin jantan yang dapat dilihat dari warna bulu di dadanya yang cerah. Selain itu, kondisi burung juga harus sehat, tidak sakit, aktif, dan mau mengeluarkan suara.

Murai batu borneo yang baru didapatkan umumnya belum mengenali pakan voernya, sehingga harus dilatih terlebih dulu agar burung mau memakan voer yang disediakan. 

Cara melatih murai batu borneo makan voer adalah sebagai berikut:

Siapkan voer halus, lalu campurkan kroto segar ke dalamnya. Aduk hingga bercampur merata setelah itu taburkan kroto di atasnya tanpa diaduk. Taburan kroto ini untuk memancing burung mau memakannya.
Lakukan metode di atas selama beberapa hari, setelah kotoran mulai berubah warnanya, porsi voer mulai ditambahkan sementara porsi kroto sedikit demi sedikit mulai dikurangi sampai burung benar-benar mau memakan voernya.

Untuk menjaga kesehatannya setiap hari pastikan burung juga mendapatkan asupan pakan tambahan yang terdiri dari jangkrik, ulat hongkong, maupun serangga lainnya.

Perawatan murai batu borneo agar rajin bunyi

Setiap hari burung diembunkan karena pengembunan pada burung bakalan dapat membantu mengatasi stres dan menjadikannya lebih tenang. Berikan kroto sebanyak satu cepuk kecil.
Beberapa menit setelah matahari terbit, mandikan burung dengan cara memasukkan bak mandi ke dalam sangkarnya. Untuk burung bakalan sebaiknya hindari memandikan dengan cara disemprot sebelum burung sudah beradaptasi dengan sangkar dan lingkungannya.

Selesai mandi burung diangin-anginkan lalu diberikan jangkrik sebanyak 5 ekor dan ulat hongkong sebanyak 5 ekor. 

Setelah bulu kering, burung dijemur selama 30 s/d 60 menit setelah itu kembali dianginkan di tempat teduh.

Lakukan perawaran di atas secara konsisten, setelah burung mulai mau mengeluarkan suaraya baru bisa diberikan pemasteran dengan memanfaatkan burung masteran maupun suara rekaman burung dari perangkat mp3.

Semoga bermanfaat

Posting Komentar

0 Komentar