Ciri-ciri Lovebird Kacamata Fischeri - Majalah Burung

Header Menu

Ciri-ciri Lovebird Kacamata Fischeri



Species: Agapornis fischeri / Fischer's lovebird

Rumusan genetika dan taksonomi Lovebird fischeri pertama kali ditemukan pada akhir abad ke 19 di amerika, tepatnya pada tahun 1926. Burung ini diberi nama Fischeri yang diambil dari nama seorang penjelajah terkenal asal jerman "Gustav Fischer"

Di alam liar burung ini telah ada jauh sebelum 1926 namun karena rumusan mutasi, genetika, dan struktur taksonominya baru diketahui pada 1926 maka tahun tersebut disebut sebagai tahun jenis lovebird fischeri ditemukan (Tahun dimana agapornis fischeri memiliki tempat tersendiri dalam susunan taksonomi genus agapornis)

Lovebird fischery merupakan turunan / mutasi langsung dari lovebird NYASA / AGAPORNIS LILIANAE (liliana nyasa).

Ciri ciri Lovebird Fischery:


Lovebird fischeri memiliki ciri yang dapat dibedakan dengan lovebird jenis lain, diantaranya adalah :
  • Secara fisik pnjang lovebird fischeri berada di kisaran 14 CM 
  • Lovebird Fischer memiliki punggung dada dan sayap berwrna hijau 
  • Area leher berwarna kuning keemasan dengan gradasi semakin gelap ke arah atas. 
  • Bagian kepala berwarna hijau zaitun 
  • Paruhnya berwarna merah cerah 
  • Permukaan atas ekor memiliki beberapa bulu ungu atau biru 
  • Memiliki lingkaran putih (kelep) di sekitar matanya 

Catatan:
Setiap cemong di daerah yang seharusnya berwarna oranye mengindikasikan hibridisasi dengan personatus (Masked) atau nigrigenis (Black-Cheeked).



Bagian yang seharusnya oranye penuh dengan bercak bercak gelap, dan bagian belakang kepala yang seharusnya hijau oliv berwarna polos. Lovebird tersebut muncul akibat persilangan antar species (Lovebird Fc vs Lovebird Perso vs Lovebird Blackcheek vs Lovebird Nyasa).

Karena tingkat campur induk yang telalu dalam akhirnya susah menyebut lovebird kategori tersebut lovebird jenis apa (secara ilmiah para breeder menyebutnya sebagai lovebird hybrid).

Lovebird Fischeri

Dikenal dengan nama ilmiah Agapornis fischeri, habitat asli burung ini adalah area kecil sebelah utara negara Tanzania (Taman Nasional Serengeti). Keberadaan lovebird fischeri saat ini terancam punah akibat perdagangan burung ilegal.

Di alam liar lovebird fischeri bertelur 3-6 butir telur pada musim kemarau (Januari sampai Juli). Inkubasi berlangsung antara 21-23 hari dan anakan membutuhkan waktu 5-6 minggu untuk bisa mandiri.

Pemeliharaan Lovebird Fischeri


Lovebird Fischer berukuran kecil tapi mereka sangat aktif dan harus diberi banyak ruang agar dapat bergerak bebas. Sangkar untuk satu lovebird minimal harus berukuran 45 cm dan didalamnya diberikan 2 batang tempat bertengger agar burung bebas bergerak melompat dari batang satu ke yang lain, sedangkan untuk sepasang lovebird baiknya digunakan kandang persegi berukuran 40 X 60 cm

Lantai sangkar idealnya dilapisi dengan kertas, Lembaran kertas dipotong seukuran dengan dasar sangkar, Hal ini agar memudahkan ketika kita hendak membersihkan kotorannya, hanya tinggal mengganti kertas alas kotoran, Ini adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan burung.

Jangan tempatkan kandang di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung lebih dari 2 jam karena dapat mengakibatkan burung kepanasan. Letakkan kandang di area rumah dimana terdapat banyak aktivitas karena lovebirds Fischer sangat sosial dan suka menjadi pusat perhatian.

Budidaya Lovebird Fischeri

Lovebirds Fischer sangat mudah dikembang biakkan dalam penangkaran koloni, pada usia kurang lebih 1 tahun biasanya secara alami mereka akan mulai berpasang pasangan kemudian mulai bersarang. Lovebirds Fischer bersifat monomorfik (jantan dan betina tidak dapat dibedakan secara visual).

Lovebird akan bertelur kurang lebih 10 hari setelah kawin, kurang lebih 3 - 8 butir telur dengan jangka waktu bertelur 1 hingga 2 hari (total waktu bertelur antara 1 hingga 2 minggu) dan masa inkubasi (mengeram) sekitar 21 - 23 hari.

Karena selisih pada saat bertelur maka hambatannya adalah terdapat perbedaan masa penetasan telur sehingga terdapat anakan yang berukuran kecil dan biasanya mati karena kalah bersaing pada saat meminta lolohan ke induk.

Hambatan ini dapat diatasi dengan cara mengambil anakan lovebird yang berukuran besar untuk dilakukan handfeeding (diloloh sendiri oleh pemiliknya) dan menyisakan anakan burung berukuran kecil diloloh oleh indukan.

Berikan banyak makanan untuk indukan lovebird yang sedang meloloh, jagung muda sangat direkomendasikan. Kedua indukan (jantan dan betina) merawat anakan secara bersama sama sampai anakan lovebird siap untuk mandiri.



https://www.lovebirdindonesia.com/2017/07/lovebird-kacamata-fischeri.html

Posting Komentar

0 Komentar